Lewat Puisi, Guru Besar UMS Sampaikan Keprihatinan Kondisi Rempang

Nanang SN
Guru Besar UMS membacakan puisi untuk Rempang dan Palestina dalam acara sidang terbuka hari jadi ke-65 UMS.Foto:iNews/ Istimewa

Semestinya rakyat yang terdampak, lanjutnya, tidak hanya mendapat ganti rugi tetapi istilahnya adalah ganti untung. Kalau akan direlokasi, disiapkan dulu tempatnya.

"Jangan tiba-tiba langsung digusur, diminta untuk wilayahnya dikosongkan. Tentu ini menimbulkan perlawanan, dengan demo besar-besaran," ujarnya.

“Saya fikir ini harus segera dicari jalan keluarnya. Hanya karena ‘investasi’ yang ditengarai ada maksud bisnis dan lain sebagainya yang hanya menguntungkan segelintir orang saja. Sehingga hal ini harus dikawal bersama sama,” sambung Imron.

Menurutnya, akademisi harus punya kepedulian melihat hal semacam itu. Terutama untuk menyuarakan hak-hak orang yang tidak berdosa melawan penguasa. Mereka tahu-tahu digusur, padahal mereka sudah tinggal disana sejak zaman Belanda.

“Saya kira ini hal yang membuat pimpinan meminta saya untuk membuat puisi terkait isu- isu yang sedang terjadi, agar lebih banyak orang yang tersadar bagaimana kondisi negeri ini,” tandasnya.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network