Walaupun pada akhir-akhir ini kasus Rempang sudah mulai tenggelam karena berita-berita politik, terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Maka dari itu, seperti pakar, pengamat, akademisi, dan masyarakat harus memberikan perhatian ke sana, untuk saudara di Rempang jangan sampai terdzolimi. Demi kemajuan dan untuk mempertahankan hak rakyat Indonesia di sana.
“Tadi setelah pembacaan puisi tersebut, banyak chat WhatsApp yang masuk ke saya, banyak yang sedih dan ikut terharu. Bahkan ada yang menangis yang tak kuasa menahan air mata terutama disaat mengucapkan takbir bersama saat akhir pembacaan puisi,” tambahnya.
Terkait acara kali ini yang tidak seperti biasanya, Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif, mengungkapkan, bahwa persembahan puisi dari Guru Besar UMS sengaja dipersembahkan untuk menanggapi isu yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat luas.
"Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, seperti kasus di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, itu yang penuh kezaliman, ketidakadilan, dan ketidak bijaksanaan terhadap masyarakat Indonesia sendiri. Bahkan banyak hak-hak yang dirampas untuk kepentingan orang asing,” tegas Sofyan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait