Petani di Desa Tajemsari terpaksa mengurungkan niatnya untuk menanam bibit jagung baru karena kondisi tanggul yang sudah kritis dan sangat mengkhawatirkan.
Winarso, Sekretaris Desa Tajemsari, mengaku sudah memberitahukan kejadian ini ke Balai Besar Wilayah Sungai Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti, namun belum ada respons hingga kondisi tanggul semakin kritis.
Pembangunan tanggul darurat dua bulan sebelumnya yang hanya menggunakan bahan penahan air dengan saq dan bambu tidak mampu menanggulangi derasnya aliran Sungai Cabean, sehingga tanggul sepanjang dua ratus meter ini longsor dan menyisakan batas tanggul dengan sawah selebar lima puluh meter.
Tanggul Sungai Cabean ini sudah mengalami longsor dan jebol sebanyak dua kali, dan untuk kali ini kondisi tanggul darurat sudah longsor dan sebagian hanyut terbawa arus. Saat ini, petani memilih untuk tidak menanami lahan sawah mereka hingga kondisi tanggul diperbaiki secara permanen.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait