Sementara itu, Ketua Dewan pembina PSHT cabang Sragen Pusat Madiun, Edhy Indriyanto menyampaikan, mengenai pembangunan padepokan PSHT di Sragen yang berdiri di lahan seluas 1 hektar menunjukkan komitmen dalam pengembangan kegiatan PSHT di wilayah tersebut.
Peletakan batu pertama pembangunan padepokan menjadi langkah awal untuk menciptakan pusat kegiatan PSHT yang representatif.
Dengan memiliki lahan seluas itu, padepokan PSHT di Sragen diharapkan dapat menampung berbagai kegiatan PSHT, termasuk latihan seni bela diri, pertemuan anggota, dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan diri dan budaya.
Pemilihan tempat padepokan juga memiliki nilai sejarah yang kemungkinan menjadi simbol penting bagi PSHT di Sragen.
"Pentingnya memiliki tempat yang memadai untuk melaksanakan kegiatan PSHT dapat membantu dalam merawat dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan, sejarah, dan seni bela diri yang menjadi ciri khas PSHT," ungkapnya.
"Selain itu, padepokan yang baik juga dapat menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan di antara warga PSHT dan memperluas pengaruh positifnya dalam masyarakat," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait