Edi menyatakan bahwa kemungkinan semburan lumpur disebabkan oleh adanya "local pocket gas dangkal biogenic" pada formasi tersebut, yang dapat terganggu oleh aktivitas manusia atau peristiwa alam seperti gempa.
Edi menjelaskan bahwa ini hanyalah hipotesis sementara, dan sebagai langkah tindak lanjut, Badan Geologi akan melakukan pengambilan sampel lumpur untuk analisis karakteristik fisik dan geologinya.
Analisis ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai umur endapan dan potensi serta karakteristik semburan lumpur.
Selain itu, Badan Geologi juga akan mengambil sampel air untuk mengetahui kandungannya dan menentukan apakah aman bagi masyarakat sekitar.
Sampel air ini juga dapat membantu menentukan asal formasi dari semburan, apakah berasal dari saline water formation atau fresh water formation.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait