Menanggapi, Jekek mencoba memberikan penjelasan mengenai aturan internal partai yang berbeda dengan aturan KPU. Bahkan ia juga meminta sejumlah caleg melakukan testimoni mengenai sistem tempur yang digunakan PDIP di Jawa Tengah, termasuk Sukoharjo.
Namun demikian, massa yang mulai emosi terus bersahutan melakukan interupsi memotong pembicaraan Jekek, sehingga beberapa kali sempat terdiam dan dilanjutkan kembali.
Hanya saja, penjelasan Jekek dinilai berputar-putar dan tidak ada kejelasan apakah Tiwi dilantik atau tidak, hingga membuat massa makin emosi. Teriakan-teriakan keras, kasar bersahutan dari luar. Bahkan lemparan kursi juga terjadi di depan.
Situasi semakin menjurus pada hal yang tidak kondusif saat kajang peneduh yang dipasang didepan Kantor PAC PDIP Weru digoyang-goyang dan lampu di depan mati. Akhirnya rapat pun bubar dan tidak ada keputusan sama sekali.
Jekek bersama rombongan pengurus DPC kemudian meninggalkan lokasi rapat dengan berjalan menerobos massa yang sudah tersulut emosi. Beruntung kericuhan tersebut tidak sampai menjurus pada tindakan anarkis. Massa yang kecewa, sebagian bertahan, namun juga ada yang ikut meninggalkan lokasi.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait