GROBOGAN, iNewsSragen.id - Para petani di Grobogan, Jawa Tengah, mengeluhkan kondisi ekonomi mereka ketika memasuki musim panen. Mereka menyatakan bahwa harga gabah di pasaran mengalami penurunan yang signifikan, sementara harga beras di pasar justru melambung tinggi.
Para petani merasa sulit mendapatkan keuntungan karena uang hasil panen mereka habis digunakan untuk membeli pupuk dan menyewa lahan.
Harga gabah sebelum masuk musim panen mencapai delapan ribu rupiah per kilogram, namun kini turun drastis menjadi enam ribu lima ratus rupiah per kilogram. Para petani merasa kesulitan mendapatkan keuntungan yang layak.
Suhardi, seorang petani di Purwodadi, Grobogan, mengungkapkan bahwa hasil penjualan gabahnya habis untuk membayar hutang pupuk dan sewa lahan.
Menurut Amin, seorang petani lainnya, biaya produktivitas, perawatan, dan sewa lahan untuk satu hektar tanaman padi dapat menghabiskan biaya sekitar dua puluh juta rupiah.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait