GROBOGAN, iNewsSragen.id - Banjir yang merendam wilayah Grobogan semakin meluas dengan ketinggian air mencapai satu setengah meter. Warga pun terpaksa mengungsi dan siaga di atas tanggul serta membuat dapur darurat dengan biaya sendiri karena selama terendam banjir belum ada bantuan yang datang.
Sementara hingga Kamis (14/3/2024) malam, seluruh jalur di Kota Purwodadi sudah terkepung banjir setinggi enam puluh sentimeter.
Warga Kampung Kebondalem, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Kamis malam sudah mengungsi di atas tanggul. Mereka juga mendirikan tenda darurat untuk digunakan sebagai tempat pengungsian dan dapur umum.
Warga swadaya mengeluarkan biaya dan bahan makanan untuk keperluan memasak dan makan selama di atas tanggul. Selama di atas tanggul, warga juga bisa memonitor volume banjir yang dimungkinkan semakin bertambah.
Sebagian warga lainnya mengungsi di rumah tetangga dan tinggal di lantai dua bersama-sama. Kusnan, tokoh masyarakat Kampung Kebondalem, mengeluh karena selama tinggal di bawah tenda belum ada bantuan logistik dari relawan maupun pemerintah.
Bahkan, mereka sempat terlewati beberapa kali oleh para relawan saat membagikan logistik di kampung lainnya. Mereka terpaksa mendirikan tenda dan membuat dapur umum sendiri dengan biaya patungan. Sebagian warga lainnya berjaga dan menutup pintu masuk kampung dengan menggunakan bambu.
Sementara itu, Kusnan menuturkan bahwa ketinggian air yang merendam di tengah kampung pada Kamis malam sudah mencapai satu setengah meter. Warga yang sudah terkepung banjir setinggi satu setengah meter tidak berani melintas dan memilih tinggal di rumah pengungsian di lantai dua milik tetangga terdekat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait