Suparmin, warga Kebondalem, Purwodadi, Grobogan, mengungkapkan bahwa banjir berasal dari luapan Sungai Lusi yang mengalir ke Sungai Glugu. Tanggul yang tidak bisa menahan debit air akhirnya meluber dan menggenangi ratusan rumah.
Warga mengaku trauma karena beberapa bulan lalu kampungnya juga terendam banjir dan kini terulang kembali.
Selain merendam rumah, banjir juga merendam seluruh ruas jalan di Kota Purwodadi, Grobogan, dengan tinggi lima puluh sentimeter. Penumpukan kendaraan pun tidak terhindarkan hingga banyak kendaraan yang mogok di tengah genangan. Untuk mengantisipasi kemacetan panjang, seluruh kendaraan yang melintas di Jalan Hayam Wuruk yang terendam banjir akhirnya dialihkan ke jalur protokol satu arah Kota Purwodadi dan difungsikan menjadi dua arah.
Sebagian warga mengamankan sepeda motor mereka di pinggir jalan karena seluruh rumah sudah terendam banjir. Untuk mengantisipasi adanya kendaraan yang melintas terjebak di selokan, warga rela berjaga di jalan sambil mengarahkan agar kendaraan tetap berjalan di ruas jalan.
Banjir yang merendam wilayah Grobogan, kini meluas di empat puluh desa dari dua belas kecamatan.
Warga berharap agar pemerintah segera menurunkan bantuan logistik ke seluruh korban banjir dan segera mencari solusi untuk mengatasi banjir yang sering melanda Kota Purwodadi, Grobogan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait