Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Widodo, menjelaskan bahwa tingginya intensitas hujan telah menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan subur.
Selain itu, banjir besar yang merendam ratusan desa di Grobogan juga meningkatkan potensi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Data dari Dinas Kesehatan Grobogan menunjukkan bahwa sejak awal Januari hingga sekarang, jumlah pasien demam berdarah dengan sindrom syok dengue atau komplikasi DBD mencapai 324 pasien, dengan sembilan di antaranya meninggal dunia.
Slamet Widodo menjelaskan bahwa kasus demam berdarah kali ini berbeda karena penderita dapat mengalami DBD varian tiga dengan gejala sindrom syok dengue (DSS) yang dapat berujung pada kematian.
Upaya penanganan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan saat ini meliputi penyuluhan kepada seluruh warga, fogging di tempat-tempat endemis demam berdarah dengue.
Kepada warga untuk membersihkan sarang nyamuk dengan membuang dan menutup tempat-tempat yang tergenang air serta menjaga kebersihan lingkungan, terutama selama musim hujan ini.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait