GROBOGAN, iNewsSragen.id - Setelah dua hari pasca tragedi pembunuhan wanita muda di Grobogan. Polisi menyimpulkan untuk hasil otopsi yang dilakukan Tim Dokkes Polda Jawa Tengah, untuk sementara ini korban tewas akibat jeratan tali di leher serta pukulan benda tumpul di kepala.
Kepolisian Resor Grobogan, hari ini telah menerima hasil otopsi jasad Dwi Kristiani, untuk sementara waktu dari tim dokter kesehatan Polda Jawa Tengah, dari hasil otopsi ditemukan beberapa luka memar di wajah dan pendarahan di bagian kepala serta luka jeratan tali di bagian leher korban.
Sebelum dijerat dengan tali, korban terlebih dahulu diikat kedua tangan dan kakinya dengan menggunakan tali. Selain itu mulut korban juga dibekap dengan menggunakan lakban.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, Ajun Komisaris Polisi Joko Haryono, baru bisa memberikan data informasi terkait kondisi korban seusai dibunuh. Dugaan sementara berdasarkan hasil otopsi, kemungkinan besar korban tewas akibat jeratan tali di leher yang membuat korban tidak bisa bernafas.
Kasat Reskrim juga belum bisa memberikan keterangan terkait motif pelaku menghabisi nyawa wanita yang berprofesi sebagai tukang bekam ini, karena kedua pelaku hingga kini belum tertangkap.
Polisi kini telah mengantongi identitas kedua pelaku, dua orang yang sudah di curigai oleh Tim Resmob Polres Grobogan, masih dalam pengejaran. Untuk mempermudah proses pengejarak kedua pelaku, sat Reskrim Polres Grobogan, juga meminta kerjasama warga Grobogan yang mengetahui keberadaan pelaku untuk segera menghubungi kepolisian terdekat.
Beberapa warga di lokasi kontrakan pelaku di Desa Banteng Mati, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, sempat mengetahui dua pelaku kabur dari dalam rumah kontrakan dengan menggunakan sepeda motor korban.
Diketahui pelaku baru mengontrak selama dua hari. Warga kemudian menyebar foto salah satu pelaku melalui media sosial untuk mempermudah warga dalam mengenali pelaku yang kini menjadi buronan.
Saat ini jenazah dwi kristiani, telah dibawa ke rumah duka di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Grobogan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum ngembak.
Keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, karena tindakan keji yang tidak berperi kemanusiaan telah menghilangkan nyawa ibu dua anak ini.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait