Menanggapi isu yang beredar, Bupati Sragen Sigit Pamungkas kepada Awak Media, menyebut bahwa pemberitaan yang muncul berlebihan dan tidak sesuai fakta. Ia menjelaskan bahwa rumah tersebut merupakan bagian dari janji politiknya kepada konstituen saat kampanye.
"Saya memang punya janji kepada warga di lor (Utara) Bengawan untuk membangun rumah aspirasi. Setelah menang, janji itu harus saya realisasikan," ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Dalam prosesnya, pihaknya mencari lokasi yang tepat, dan akhirnya memilih Mondokan sebagai lokasi yang paling strategis dibandingkan opsi lain seperti Sumberlawang dan Gesi.
Sigit menegaskan bahwa tanah tersebut dibeli secara sah dengan akad jual beli, dan semua biaya berasal dari dirinya sendiri.
"Tanah itu kami beli sekitar Rp 300 juta dengan luas sekitar 1.000 meter persegi. Nantinya akan dibangun Joglo sebagai rumah rakyat atau rumah aspirasi. Jadi kalau disebut nilainya Rp 5 miliar, itu omong kosong," tegas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit merasa ada upaya untuk menggiring opini bahwa dirinya tidak mampu memiliki rumah sendiri hanya karena berasal dari keluarga sederhana.
"Seolah-olah saya nggak mampu beli rumah, seolah-olah kalau saya bangun pendopo nggak bisa karena dari keluarga miskin. Jangan meremehkan orang biasa, kami juga bisa beli rumah," ujarnya.
Saat ditanya apakah rumah tersebut akan menjadi tempat tinggalnya setelah tidak lagi menjabat sebagai Bupati, Sigit mengaku masih belum tahu. Saat ini, dirinya memiliki rumah di Yogyakarta, sementara rumah orang tuanya sudah diwariskan kepada kakaknya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait