Populasi Ikan Sapu-sapu di Waduk Kedungombo Melonjak Pesat, Nelayan Resah Jaring Kerap Robek

Sugiyanto
Foto: Kolase

SRAGEN, iNewsSragen.id - Alih-alih membawa pulang ikan yang bisa dijual, para nelayan di Waduk Kedungombo,  justru semakin dibuat resah. Dalam dua tahun terakhir, populasi ikan sapu-sapu di waduk yang terletak di Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, ini berkembang pesat dan kini menjadi ancaman serius bagi mata pencaharian mereka.

Bukan hanya tak bernilai jual, ikan sapu-sapu juga kerap merusak alat tangkap. Sisiknya yang keras dan tubuh penuh duri membuat ikan ini sulit dilepaskan dari jaring. Tak jarang, nelayan terpaksa merobek jaringnya sendiri hanya untuk melepaskan tangkapan tak diharapkan tersebut.

“Ikan sapu-sapu itu kalau kena jaring susah dilepas. Banyak durinya, sisiknya keras. Kadang jaring harus disobek biar bisa dikeluarkan. Rugi, Mas. Nggak ada harganya pula,” keluh Riyanto, nelayan asal Dusun Sendangrejo, Desa Gilirejo.

Ia menambahkan, saat menjaring di kedalaman 2 hingga 5 meter menggunakan jaring berukuran 2,5 hingga 3 inci, tangkapan terbanyak justru ikan sapu-sapu. Ikan konsumsi seperti nila dan mujair semakin jarang diperoleh.

Masalah ini kian memprihatinkan karena ikan sapu-sapu tidak memiliki nilai ekonomi. Para pedagang enggan membeli, dan masyarakat juga tak tertarik mengonsumsinya karena rasanya yang tidak enak serta kekhawatiran akan dampak kesehatannya. Akibatnya, ikan-ikan tersebut hanya dibuang ke daratan dan dibiarkan mati.

Fenomena ini pun mendapat perhatian dari kalangan aktivis. Nico Wauran, S.H., Advokat sekaligus pendamping hukum rakyat Sragen, menilai pemerintah diharapkan segera merespon keresahan warga.

“Masalah ini sudah berlangsung selama dua tahun, tapi belum ada langkah konkret dari pihak berwenang. Pemerintah, mulai dari tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi, seharusnya turun tangan. Ini menyangkut kehidupan para nelayan,” tegas Nico.

Menurutnya, diperlukan kolaborasi lintas instansi, mulai dari Dinas Perikanan, BBWS Pemali-Juana, hingga DPRD dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mencari solusi jangka panjang. Entah dengan pengendalian populasi, edukasi, atau pemanfaatan alternatif terhadap ikan sapu-sapu.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network