SRAGEN, iNewsSragen.id - Belum sepekan menjabat sebagai Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari langsung mengambil langkah strategis untuk memperkuat keamanan wilayah. Pada Selasa, 5 Agustus 2025, perwira menengah lulusan Akpol 2004 ini mengunjungi tiga tokoh besar dari perguruan pencak silat yang memiliki ribuan anggota di Sragen, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Pusat Madiun, IKSPI Kera Sakti, dan Pagar Nusa.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi "cooling system" yang dirancang guna meredam potensi gesekan antaranggota perguruan silat, terutama menjelang agenda rutin pengesahan warga baru yang kerap menjadi titik rawan gesekan.
Kapolres Sragen tidak datang sendiri. Ia didampingi jajaran pejabat utama Polres Sragen, seperti Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, serta para Kapolsek wilayah. Mereka menggelar silaturahmi langsung di kediaman masing-masing ketua cabang perguruan, sebagai bentuk penghormatan dan pendekatan humanis.
Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Sunanto, Ketua Cabang SH Terate Sragen yang berafiliasi dengan pusat Madiun. Dikenal sebagai organisasi pencak silat dengan massa terbesar di Sragen mencapai 46 ribu anggota, Sunanto menyambut hangat Kapolres dan menyatakan komitmennya menjaga Kamtibmas.
“Kami selalu menjadikan rekomendasi dari Polres sebagai syarat mutlak dalam pengesahan. Komunikasi dengan Kasat Intelkam sangat kami jaga,” ujar Sunanto.
kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari saat bersilaturahmi dengan Ketua Cabang SH Terate Sragen, Sunanto, Selasa (5/8/2025).Foto:Humas/Istimewa
Selanjutnya, rombongan bertolak ke kediaman Waluyo, Ketua Cabang IKSPI Kera Sakti Sragen. Perguruan yang memiliki lebih dari 34 ribu anggota ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap misi Kapolres dalam menjaga ketertiban.
“Kami siap bekerja sama menjaga keamanan. Bila terjadi masalah, saya berharap diselesaikan terlebih dahulu antar ketua perguruan sebelum masuk ke jalur hukum,” kata Waluyo.
Silaturahmi ditutup di kediaman Wardoyo, Ketua Pagar Nusa Cabang Sragen sekaligus Kepala Desa Sigit. Wardoyo menyampaikan, meski jumlah anggota Pagar Nusa tidak sebesar dua perguruan lainnya, namun kualitas dan nilai akhlakul karimah menjadi kekuatan utama mereka.
“Pagar Nusa bukan hanya tempat belajar bela diri, tapi juga benteng moral. Kami siap bersinergi membangun Sragen yang damai dan religius,” ujarnya.
Kapolres AKBP Dewiana menekankan bahwa kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata membangun kepercayaan dan menciptakan komunikasi dua arah yang sehat.
“Silakan datang ke ruang kerja saya kapan pun jika ada masalah. Saya ingin semuanya diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah,” pesan Kapolres Sragen.
Dengan sinergi awal ini, AKBP Dewiana berharap tercipta kolaborasi jangka panjang antara institusi Polri dan perguruan pencak silat di Sragen. Pendekatan preventif berbasis komunikasi dan silaturahmi ini diharapkan dapat meredam potensi konflik serta memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait