ACEH, iNewsSragen.id - Warga Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, menghadapi ancaman krisis kemanusiaan serius setelah hampir dua pekan terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor. Hingga kini, akses utama yang menghubungkan Pining dengan pusat Kabupaten Gayo Lues di Blangkejeren belum bisa dilalui, bahkan oleh kendaraan roda dua.
Pantauan di lapangan menunjukkan ruas jalan penghubung tersebut putus total di sejumlah titik. Longsor besar membawa material tanah, batu, serta batang pohon berukuran besar yang menutup badan jalan dan merusak struktur akses penghubung antarwilayah. Kondisi ini membuat seluruh aktivitas mobilitas warga lumpuh total.
Tak hanya kendaraan roda empat, sepeda motor pun mustahil melintasi jalur tersebut. Demi memenuhi kebutuhan pokok yang kian menipis, sebagian warga terpaksa keluar desa dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 36 kilometer menuju Blangkejeren. Perjalanan tersebut harus ditempuh melewati jalur pegunungan dengan medan terjal dan berisiko tinggi.
Sejak bencana melanda, pasokan logistik ke Kecamatan Pining tidak dapat masuk secara maksimal. Upaya penyaluran bantuan melalui jalur darat terus terkendala kondisi medan yang ekstrem. Sementara itu, pengiriman bantuan lewat jalur udara memang telah dilakukan, namun masih sangat terbatas akibat cuaca yang tidak menentu serta keterbatasan lokasi pendaratan helikopter.
Kondisi ini membuat warga Pining tidak hanya kesulitan memperoleh bahan pangan, tetapi juga menghadapi keterbatasan layanan kesehatan dan kebutuhan darurat lainnya. Anak-anak, lansia, serta kelompok rentan menjadi pihak yang paling terdampak dalam situasi darurat ini.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
