Modus Loker, Pria Cabuli Siswi SMP di Sragen lalu Dibuang di Pinggir Jalan

Joko Piroso
Ilustrasi, siswi SMP di Sragen menjadi korban pencabulan. (Foto/ist).

SRAGEN, iNewsSragen.id - Kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terungkap di Sragen. Unit IV PPA Sat Reskrim Polres Sragen berhasil meringkus pelaku Satriya Yoga Kurniyanto (21), seorang pemuda asal Sumberlawang yang tega memperdaya siswi SMP berinisial AJK (13) asal Klaten dengan modus lowongan kerja (loker) palsu.

Kisah memilukan ini bermula dari harapan sederhana seorang anak untuk membantu ekonomi keluarga. Melalui aplikasi kencan ‘OMI’, pelaku memasang jaring-jaring muslihatnya.

Dengan janji manis gaji Rp120.000 per hari sebagai kasir toko, korban yang masih belia terjebak dalam skenario maut yang disusun rapi oleh pelaku.

​Kontras yang menyayat hati terlihat pada hari kejadian, Selasa (23/12). Dengan penuh kasih sayang dan rasa aman, ibu korban mendampingi putri tercintanya menempuh perjalanan jauh dari Klaten menuju Sragen. Sang ibu tak sedikit pun menaruh curiga; ia hanya ingin memastikan anaknya mendapatkan pekerjaan yang layak.

Namun, di Terminal Sumberlawang, pelaku melancarkan siasat liciknya. Dengan tutur kata sopan dan wajah yang tampak meyakinkan, Satriya meminta sang ibu untuk pulang lebih dulu.

"Ibuk wangsul mawon selak udan, mesakne adike seh alit, mangke Alexa kulo terne wangsul sampe griyo," (Ibu pulang saja, keburu hujan kasihan adiknya masih kecil, nanti Alexa saya antar pulang sampai rumah) ucap pelaku meyakinkan.

Kapolres Sragen melalui Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Ardi Kurniawan menegaskan bahwa pelaku telah merencanakan aksinya dengan matang.

"Pelaku memanfaatkan kepolosan korban dengan iming-iming pekerjaan. Kami sangat menyayangkan kejadian ini, di mana niat baik korban untuk bekerja justru dimanfaatkan oleh pelaku untuk melampiaskan nafsu bejatnya," ujar Kasat Reskrim dalam keterangannya.

AKP Ardi menyampaikan, tindakan pelaku yang menelantarkan korban di pinggir jalan merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi.

"Setelah melakukan aksi bejatnya di sebuah kamar kost di kawasan New Kemukus, pelaku dengan teganya meninggalkan korban sendirian di sebuah angkringan dengan alasan ingin ke ATM. Ini menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan empati dari pelaku," tegasnya.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network