Salah seorang siswa SD lain yang juga merupakan korban dugaan kekerasan oknum guru agama mengatakan, bahwa ia ditampar sebanyak 2 kali. Kejadian itu terjadi pada minggu pertama dan minggu berikutnya.
Selain ditampar, siswa SD itu mengaku dicubit di perut sebanyak 1 kali. Hal ini ia alami saat pelajaran agama karena tidak hapal hapalannya.
Lain pula lagi cerita dari seorang anak murid lainnya dugaan korban kekerasan dari Edi oknum guru agama tersebut.
"Gara-gara nggak mengerjakan PR saya ditarik oleh pak Edi (oknum guru agama), setelah itu saya ditumbuk 2 kali dibagian kening kanan abis itu saya dipukul dibagian pipi. Ramai kawan-kawan yang kena, sekitar 5 orang lebih,” ungkap anak tersebut.
Hal ini menimbulkan trauma terhadap para siswa SD. Karena setelah kejadian kekerasan tersebut, si anak menjadi trauma untuk datang ke sekolah saat ada jam pelajaran agama.
Sementara untuk mengadukan perbuatan oknum guru agama ke orang tua, si anak tersebut takut. Sehingga kejadian dugaan kekerasan ini lambat diketahui oleh orang tua murid.
Editor : Joko Piroso