Premanisme di Sukoharjo, 2 Warga Kartasura Buron Pemerasan dan Penganiayaan Diringkus Polisi

"Dari keterangan yang didapat, dua tersangka ini mengaku sakit hati dan dendam masalah uang keamanan lapak tempat berjualan. Yang dicari itu sebenarnya majikan korban, tapi saat kejadian tidak ada," kata Kapolres.
Kepada Kapolres, JAP alias Minthi mengaku, saat melakukan perbuatan penganiayan terhadap korban, dalam pengaruh minuman keras (miras) alias mabuk.
Atas perbuatannya, dua tersangka pelaku penganiayaan JAP dan RS dijerat Pasal 170 KUH Pidana tentang tindak penganiayaan secara bersama-sama. Ancaman hukumannya, penjara selama- lamanya 5 tahun 6 bulan.
Sementara, Rismanto selaku korban yang juga hadir saat konferensi pers bersama penasehat hukum dari LBH Mahameru Klaten, Hamzah Fauzi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polres Sukoharjo dan jajarannya.
"Alhamdulillah, dengan ditangkapnya 2 pelaku penganiayaan ini, kami dari penasehat hukum menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Sukoharjo, Kapolsek Kartasura, dan tim yang terlibat," kata Hamzah mewakili Rismanto.
Ia pun berharap, dengan ditangkapnya dua pelaku penganiayaan itu, akan ada efek jera sehingga perbuatan yang sama yaitu aksi premanisme, tidak akan terulang lagi.
Editor : Joko Piroso