Ketua FBM BRM Kusumo Putro menyaksikan pembuatan ingkung jendali sodo di acara Kwali Mataram. Foto: iNews/Nanang SN
"Selain ingkung, dalam acara ini juga di sajikan tumpeng kemaru songo sapto wargo, iwak kali, tempe tahu wedono, dan sego jagung. Kemudian ada kudapan atau jajanan jemblem, srumping, dan karitan. Itu semua jarang dijumpai pada jaman sekarang," katanya.
Atas terselenggaranya kegiatan yang sangat langka itu, Ketua Forum Budaya Mataram BRM Kusumo Putro, yang hadir ikut mencicipi sejumlah masakan menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pelestarian kuliner tradisional yang dilakukan oleh Mataram Joyo Binangun.
"Ini sangat luar biasa, sesuatu yang baru. Bahkan kami pun juga baru kali ini tahu ternyata di jaman Mataram memiliki banyak warisan kuliner makanan dan minuman. Tadi kami mencicipi minuman teh dari rempah-rempah rasanya manis tapi tanpa memakai gula," ungkap Kusumo.
Ia pun berharap, dari kegiatan itu oleh pemerintah daerah di Sukoharjo melalui dinas -dinas terkait dapat mengakomodir kuliner Mataram yang sangat langka ini dipromosikan sebagai destinasi wisata baru melalui even-even.
"Karena saat ini baik di Jogyakarta maupun di Jawa Tengah, belum ada satupun jenis usaha makanan dan minuman yang menyajikan kuliner jaman Mataram. Mungkin nanti Sukoharjo bisa menjadi pemrakarsa kuliner Mataram," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso