Menurutnya, dalam catatan PP Muhammadiyah, PTMA terbagi dalam tiga kategori. Yaitu perguruan tinggi yang pesat dalam berkembang, lalu perguruan tinggi yang lambat dalam berkembang dan ketiga perguruan tinggi yang cenderung stagnan atau redup.
“Ada 174 PTMA, kategorinya beda-beda. Lha, UMMAD ini masuk dalam kategori stagnan atau redup. Maka butuh pembinaan agar cepat dilakukan pembinaan sehingga bisa cepat berkembang dengan baik,” katanya.
Ketua Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati yang juga hadir menambahkan, pihaknya menilai telah banyak yang dilakukan kepemimpinan baru Rektor UMMAD, yaitu pada aspek SDM, sarana dan prasarana, sistem administrasi organisasi, dan pembenahan pembenahan lain.
"Bahkan sejumlah pihak juga mengakui pergantian kepemimpinan yang dilakukan oleh Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah memberikan dampak yang positif untuk kemajuan UMMAD," tegasnya.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Munammadiyah (PDM) Kota Madiun Warsito, S.Sos menuturkan, setelah kepemimpinan sekarang, UMMAD dipandang mengalami progres yang baik dipandang dari segi sarana dan prasarana kampus.
"Intinya dari fisik dan sarpras menunjukkan perubahan yang luar biasa dan itu diakui masyarakat madiun dan mahasiswa, " ujar Warsito.
Ia juga menuturkan sistem keuangan pada periode kepemimpinan Prof. Sofyan Anif dirasa cukup baik, dikarenakan sebelumnya belum pernah ada sistem berkaitan tentang keuangan.
Warsito juga optimis bahwa UMMAD akan mengalami kemajuan untuk ke depannya. “UMMAD akan maju dan berkembang dengan kepemimpinan sekarang karena lebih tertata,” imbuhnya.
Editor : Joko Piroso