Waspada Upal Jelang Lebaran, Polres Sukoharjo Himbau Masyarakat Hindari Jasa Tukar di Pinggir Jalan

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Mengantisipasi peredaran uang palsu (upal) menjelang Lebaran atau Idul Fitri, Polres Sukoharjo menghimbau masyarakat agar waspada saat memilih jasa penukaran uang baru di pinggir jalan.
Fenomena tukar uang baru setiap menjelang hari Idul Fitri tampaknya sudah menjadi tradisi masyarakat. Selain ditempat resmi yaitu bank, jasa penukaran uang baru juga marak di pinggir jalan.
Untuk itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengimbau kepada masyarakat supaya memilih menukarkan uang baru di tempat penukaran yang resmi yang lebih terjamin keasliannya.
"Ini untuk keamanan dan meminimalisir terjadinya tindak kejahatan peredaran upal yang merugikan, kami mengimbau kepada masyarakat untuk memilih menukarkan uang baru di tempat yang resmi," kata Kapolres dalam keterangannya pada, Senin (3/4/2023).
Disisi lain, Kapolres mengatakan bahwa sesuai dengan UU RI tentang mata uang, jasa penukaran uang di pinggir pinggir jalan tersebut memang tidak melanggar hukum.
"Tapi apabila mengganggu ketertiban pemakai jalan dan ketertiban umum (karena mangkal di pinggir jalan atau trotoar), maka Bank Indonesia (BI) dapat berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban. Ini sudah dilaksanakan di wilayah Solo Raya," ungkapnya.
Wahyu juga menyampaikan, resiko yang diterima masyarakat apabila menukar uang baru di pinggir jalan adalah jumlahnya pasti tidak sesuai karena terkena biaya jasa.
"Sehingga jumlah uang pecahan yang diterima akan lebih sedikit dari nominal uang yang ditukarkan," paparnya.
Selain itu, masyarakat juga berisiko mendapatkan upal dari jasa-jasa penukaran uang yang tidak resmi tersebut.
"Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk memilih penukaran uang baru di tempat yang resmi. Karena selain terhindar dari pemotongan uang jasa, juga untuk menghindari peredaran uang palsu," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso