Oknum camat itu sempat menulis "Aku pengen sama jenengan wae, disayang, dipijeti." Pesan itu kemudian dibalas ibunda Tiara dengan mengajak sholat, "Ayo salat dulu sayang."
Kemudian, sang oknum camat membalas tak kalah mesra "Ayo sayang, kita berdoa semoga kita berjodoh dunia akhirat.. amiinn."
Pada percakapan selanjutnya, tampak oknum camat bahkan meminta izin untuk datang ke rumah ibunya Tiara, namun ia tampak bingung mencari alasan.
Oknum camat menulis, "Aku tak mertamu ke rumah jenangan ya sayang (aku datang ke rumahmu ya sayang)," dan ibunya Tiara menjawab, "Hyaa monggo sayangku, dengan senang hati".
Geram dengan perselingkuhan ibu dan pak camat ini, Tiara lantas nekat melapor kepada Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro.
Mengetahui dirinya dilaporkan oleh sang anak, ibunda Tiara kemudian memberikan bantahannya. Sang ibu menjabarkan kalau hubungannya dengan oknum camat itu hanya sebatas atasan dan bawahan.
"Wong mama sekedar dekat karo pak camat, jauh apa sing sing ono ning pikiranmu (Orang mama cuma sekedar dekat sama pak camat. Jauh banget sih pikiranmu)," bantah ibunda Tiara.
Melihat penyangkalan ibunya, Tiara lalu memberikan balasan menohok. "Dekat kui dekat sebagai opo ma? atasan bawahan? tapi ngundang sayang? Telponan sampe tengah wengi?," balas Tiara tegas.
Melihat hal itu, ibunda Tiara makin marah besar kepada anaknya dan menyebutnya sebagai anak durhaka dan pengkhianat wong tuo.
"Wis koe rak usah nyebut aku mama. Aku ra duwe hubungan darah karo kowe mulai saiki. (Sudah, kamu gak usah nyebut aku mama. Aku gak punya hubungan darah lagi sama kamu mulai detik ini)," tegas ibu.
Editor : Sugiyanto