Geger Kemunculan Wayang Kuno, Ulang Tahun Yayasan Palapa Mendira Harja Ke-15 di Ngawi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/08/06/cda89_ruwatan.jpg)
Sementara itu menurut salah satu pengurus Yayasan Palapa Mendira Harja cabang Sragen, Lilik Mardiyanto mengatakan, acara utamanya adalah ruwatan dengan dalang Mbah Padmo Kisowo, yang merupakan keturunan dari Mbah Ronggowarsito, seorang tokoh budaya terkenal dari era Ronggowarsito. Ruwatan ini melibatkan bentuk wayang kuno asli yang sesuai dengan era Ronggowarsito, yang muncul kembali setelah vakum selama 30 tahun.
Dalam cerita wayangnya, dikisahkan tentang kraton Trisaloka, kerajaan milik Bathara Guru dan putranya Wisnu yang sedang mengalami kisruh akibat perbuatan Kolosrenggi.
Munculnya Bathara Narada memberikan penjelasan bahwa mereka berdua adalah sifat yang tetap ada meskipun era berganti, dan mereka kemudian menjelma menjadi Shri Aji Jayabaya yang bertapa di Hargo Sonya, memiliki putra bernama Yugeswara/Mpu Bayun Wukir Bayi, serta Kertanegara. Wisnu kemudian menitis kembali menjadi putra Jaka Lewung/Damarwulan, yaitu Hayam Wuruk, di bawah asuhan Mpu Sara di Saraagen.
Cerita ini melibatkan banyak tokoh dan wilayah di sekitar Sukowati, Magetan, Ngawi, serta Karanganyar, yang menunjukkan kewilayahan status quo yang berkaitan dengan Wisnu dan kewisnuan.
Editor : Joko Piroso