Pihak pelaksana pekerjaan Novita melalui pelaksana lapangan Joko saat dihubungi iNews Sragen melalui saluran telepon mengungkapkan, bahwa kemungkinan masalah hasil pekerjaan itu karena kurangnya air untuk mengguyur agar roda stoom tidak lengket. Joko menerangkan di lokasi tidak ada air maka diganti dengan solar.
"Di lokasi sana tidak air, maka di ganti solar untuk mengguyur gelaran aspalnya, supaya tidak lengket. Mungkin karena pengaruh solarnya yang membuat seperti itu," terangnya.
Kondisi hotmix jalan yang ambyar. (Foto: Tangkapan Layar Video).
Menanggapi itu, Ketua LSM Topan RI Kabupaten Sragen Agus LD menilai hasil pekerjaan hotmix yang mudah mengelupas tersebut karena kurangnya aspal serta kurangnya pengawasan.
"Kami akan tindak lanjuti, akan pelaporan ke APH," tegasnya.
Agus LD juga mengingatkan, bahwa dana aspirasi khususnya di Kabupaten Sragen supaya digunakan atau dikerjakan dengan sebaik-baiknya karena demi dan atas nama warga masyarakat.
"Kami mengingatkan, supaya para pihak pelaksana pekerjaan seperti hotmix, rabat beton maupun pekerjaan lainnya yang bersumber dari dana Pemerintah agar melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, dan mengedepankan profesional kerja dengan menjamin mutu maupun kualitas, jangan di buat asal-asalan. Kalau dikerjakan secara sembarangan, kami juga tidak akan segan-segan melaporkan ke Aparat Penegah Hukum," pungkasnya.
Editor : Sugiyanto