"Kami dari beberapa elemen masyarakat Boyolali ingin bertemu dengan Komandan Batalyon 408 untuk memberikan dukungan dan apresiasi," kata Anang yang datang diikuti warga sambil membentangkan spanduk dukungan kepada TNI.
Anang tidak menampik jika dukungan terhadap TNI itu terkait insiden massa peserta kampanye yang mengendarai motor knalpot brong ditertibkan karena mengganggu ketentraman masyarakat. Diduga para pengendara motor itu juga mengkonsumsi miras.
Disisi lain, ia juga menyampaikan empati terhadap personil Kompi Senapan B Yonif 408 yang kini terancam sanksi peradilan militer setelah tindakan spontan menertibkan pengendara motor knalpot brong tersebut dipersoalkan secara hukum.
"Kami juga memohon kepada aparat kepolisian di Polres Boyolali untuk memproses hukum semua pihak yang telah memprovokasi terjadinya insiden (dugaan penganiayaan oleh anggota TNI terhadap peserta kampanye yang mengeber-ngeber motor knalpot brong) di depan Mako Kompi Senapan B Yonif 408 beberapa waktu lalu," tegasnya.
Menanggapi, Letkol Inf Slamet Hardiyanto menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat Boyolali dan sekitarnya. Dukungan itu diantaranya ditunjukkan dengan banyaknya kiriman karangan bunga.
Editor : Joko Piroso