Disampaikan Kapolres, meski kasus telah terungkap namun hingga saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Kapolres juga menyatakan bahwa pelaku lebih dari satu orang.
"Mohon maaf jika sebelumnya banyak rekan- rekan media yang bertanya belum kami jawab karena kami masih melakukan pengembangan dan lidik. Selain itu, kami belum mengantongi hasil otopsi. Hasil otopsi baru keluar hari ini (18 April 2024-Red), dan langsung kami sampaikan dalam konferensi pers ini," ujarnya.
Adapun hasil dari otopsi menyebutkan, 1) korban mengalami trauma pada dagu dan luka memar, 2) trauma pada pundak sebelah kanan dan luka memar, 3) trauma pada leher depan dan belakang serta bekas jeratan yang dilakukan oleh pelaku setelah korban meninggal dunia.
"Jadi korban ini sudah meninggal kemudian baru dijerat lehernya oleh pelaku. Itu keterangan hasil otopsi dari dokter forensik RSUD Dr Moewardi. Selanjutnya juga ada luka trauma atau memar pipi kanan dan kiri. Dan terakhir, korban saat ditemukan dalam kondisi menstruasi atau datang bulan," papar Kapolres.
Masih dari hasil otopsi, Kapolres menyampaikan penyebab korban meninggal dunia karena lemas kehabisan nafas dimana kemungkinan akibat dibekap mulut dan hidungnya atau dicekik lehernya.
"Dari keterangan saksi-saksi yang sudah kami periksa, kasus ini diduga kuat merupakan pembunuhan yang sudah direncanakan. Saat ini, kami dan Jatanras Polda Jateng masih mendalami dan mengejar pelaku. Kami sudah mengantongi identitasnya, untuk itu mohon doa dari rekan-rekan," ucap Sigit.
Editor : Joko Piroso