SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Setelah beberapa waktu viral menjadi sorotan masyarakat di media sosial (medsos), Polres Sukoharjo akhirnya mengungkap kasus penemuan mayat perempuan tanpa identitas di sebuah selokan di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, adalah korban pembunuhan.
Berdasarkan hasil otopsi di RSUD Dr Moewardi Solo, mayat terbungkus plastik yang ditemukan warga dalam kondisi sudah berbau itu, diduga dianiaya terlebih dulu oleh pelaku sebelum akhirnya meninggal dunia dan dibuang di selokan.
Dari identifikasi, korban diketahui bernama Serlina (22) warga Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Korban dilaporkan oleh pihak keluarga tidak pulang sejak malam takbiran pada, Selasa (9/4/2024) lalu.
"Kasus ini bermula dari laporan masyarakat bahwa ada penemuan mayat (perempuan) tertutup karung plastik warna putih di sebuah selokan di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto pada, Minggu (14/4/2024) pagi," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (18/4/2024).
Menindaklanjuti temuan itu, Polres Sukoharjo dibackup Polda Jateng langsung membentuk tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, diantaranya olah TKP, mengumpulkan barang bukti, serta memeriksa saksi-saksi yang jumlahnya sebanyak 15 orang.
"15 orang itu terdiri, teman korban, keluarga korban, juga warga sekitar lokasi penemuan mayat. Termasuk pemilik toko tempat korban selama ini bekerja juga kami minta keterangannya," kata Kapolres yang dalam kesempatan itu juga didampingi Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi.
Disampaikan Kapolres, meski kasus telah terungkap namun hingga saat ini pihaknya tengah fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui. Kapolres juga menyatakan bahwa pelaku lebih dari satu orang.
"Mohon maaf jika sebelumnya banyak rekan- rekan media yang bertanya belum kami jawab karena kami masih melakukan pengembangan dan lidik. Selain itu, kami belum mengantongi hasil otopsi. Hasil otopsi baru keluar hari ini (18 April 2024-Red), dan langsung kami sampaikan dalam konferensi pers ini," ujarnya.
Adapun hasil dari otopsi menyebutkan, 1) korban mengalami trauma pada dagu dan luka memar, 2) trauma pada pundak sebelah kanan dan luka memar, 3) trauma pada leher depan dan belakang serta bekas jeratan yang dilakukan oleh pelaku setelah korban meninggal dunia.
"Jadi korban ini sudah meninggal kemudian baru dijerat lehernya oleh pelaku. Itu keterangan hasil otopsi dari dokter forensik RSUD Dr Moewardi. Selanjutnya juga ada luka trauma atau memar pipi kanan dan kiri. Dan terakhir, korban saat ditemukan dalam kondisi menstruasi atau datang bulan," papar Kapolres.
Masih dari hasil otopsi, Kapolres menyampaikan penyebab korban meninggal dunia karena lemas kehabisan nafas dimana kemungkinan akibat dibekap mulut dan hidungnya atau dicekik lehernya.
"Dari keterangan saksi-saksi yang sudah kami periksa, kasus ini diduga kuat merupakan pembunuhan yang sudah direncanakan. Saat ini, kami dan Jatanras Polda Jateng masih mendalami dan mengejar pelaku. Kami sudah mengantongi identitasnya, untuk itu mohon doa dari rekan-rekan," ucap Sigit.
Ditambahkan, menyinggung kemungkinan pelaku adalah oknum anggota salah satu perguruan pencak silat berdasarkan temuan barang bukti berupa sabuk di TKP, Kapolres mengaku tidak menampik kemungkinan itu.
"Untuk motifnya belum dapat kami sampaikan karena pelaku belum tertangkap. Sementara dari keterangan saksi-saksi, korban (saat kejadian) baru saja mengambil gaji dan THR Rp5 juta dan membawa motor Honda Beat keluaran 2015 warna hitam (uang dan motor diduga dibawa pelaku)," imbuh Sigit.
Editor : Joko Piroso