get app
inews
Aa Text
Read Next : Mantan Penggugat Ijazah Jokowi Jalani Sidang Perdana Dugaan Pemalsuan Dokumen Kuliah

Logat Jawa Masih Kental, 5 Warga Suriname Kunjungi Ponpes di Sukoharjo

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:11 WIB
header img
Lima warga negara Suriname bersama pengurus dan pengasuh Ponpes Barokah, Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo.Foto:iNews/ Istimewa

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Didorong kerinduan ingin mengunjungi tanah kelahiran asal usul leluhur, lima warga negara Suriname keturunan Jawa yang sudah lanjut usia datang ke Sukoharjo. Kedatangan mereka juga dalam rangka menimba ilmu tentang model pendidikan pondok pesantren atau boarding school.

Adalah Soekarnen bin Kamsi, Ari Steven Paimin, Ali Joenoes Kartosentiko, Leonard Mangkoe Wihardjo Noto, dan Jatini Karbin Kamsi. Semuanya merupakan pensiunan dari berbagai kantor pemerintahan di Suriname dan berkeinginan menerapkan ilmu tentang pendidikan ponpes di Suriname.

Dari lima warga Suriname yang rata -rata masih bisa berbahasa Jawa itu, salah satunya bernama Ali Joenoes Kartosentiko (66), seorang pensiunan pegawai bea cukai di Suriname. Ia mengungkapkan, datang di Indonesia merupakan keinginannya sejak lama.

"Setelah pensiun bisa berkunjung ke Indonesia, selain nostalgia sekaligus kami ingin belajar banyak tentang pendidikan khususnya pesantren. Kami melihat pesantren di Indonesia sangat maju," katanya dengan logat Jawa, saat ditemui, Kamis (17/7/2025).

Senada, Leonard Mangkoe Wihardjo (65) menambahkan bahwa kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk melepas rindu dan melihat langsung kampung halaman leluhur mereka di Indonesia.

"Saiki mangan bakso, ono dawet cendol, meh nyobo panganan asli Jowo (Sekarang makan bakso, ada dawet, mau mencoba makanan asli Jawa-Red)," imbuhnya.

Di Sukoharjo, mereka mengunjungi Ponpes Barokah yang berlokasi di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Selama sehari penuh lima warga Suriname itu berada disana dan disambut oleh para pengurus dan pengasuh Ponpes Barokah

"Lima orang dari Suriname ini berkunjung silaturahim ke Ponpes Barokah sekaligus melihat perkembangan Ponpes kami. Kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari," kata pengasuh Ponpes Barokah H. Mukhtar Hartanto.

Ia menjelaskan bahwa keinginan mereka untuk belajar ilmu tentang pendidikan ponpes muncul setelah salah satu guru Ponpes Barokah yang pernah merantau ke Suriname masih menjalin komunikasi hingga akhirnya lima orang tersebut datang ke Sukoharjo.

Dengan adanya kunjungan dari warga Suriname itu, Mukhtar berharap, penerapan keilmuan dan perkembangan pondok pesantren di Indonesia, khususnya Ponpes Barokah, dapat dikembangkan di Suriname.

"Kami sangat bahagia kedatangan tamu yang luar biasa ini dan Insya Allah akan kami layani sebaik mungkin sehingga apa yang bisa kami berikan, baik ilmu, pengalaman, maupun cerita di sini, bisa bermanfaat untuk saudara-saudara muslim di Suriname yang sama-sama mengembangkan Islam sebagai Islam rahmatan lil alamin," tambahnya.

Ponpes Barokah menawarkan berbagai program pendidikan, mulai dari pondok reguler, pondok belajar, full day, hingga boarding school, yang mencakup jenjang SMP, SMA, dan lulusan SMA.

Salah satu anggota DPRD Sukoharjo, Machmud Lutfi Huzain, yang juga menjabat sebagai komite di SMP Nur Hasan yang merupakan bagian dari Ponpes Barokah, turut mengapresiasi dan menyambut baik kunjungan lima warga Suriname ini.

"Keunggulan Ponpes Barokah adalah ada program ekonomi mandiri, jadi kami melatih anak-anak agar punya wawasan untuk kemandirian, terutama di bidang ekonomi. Mereka punya alasan untuk menjadi seorang pengusaha, Insya Allah begitu," kata Machmud yang juga seorang pengusaha itu.

Ia berharap ilmu kemandirian dan kewirausahaan yang diajarkan sejak dini dapat membentuk jiwa entrepreneur pada anak-anak. Ilmu ini, menurut Machmud, juga sangat potensial untuk ditularkan kepada generasi muda di Suriname.

Sementara, setelah dari Sukoharjo, rombongan lima warga Suriname ini berencana melanjutkan perjalanan ke Ponpes di Yogyakarta. Sebelumnya, mereka telah mengunjungi Tawangmangu, Karanganyar

Mereka sudah menjadwalkan dalam kunjungan di Indonesia salah satunya adalah menggali ilmu dengan mengamati langsung model pendidikan ponpes di berbagai daerah.  Mereka sendiri berada di Indonesia sudah dua minggu lamanya dengan tiap hari berkeliling di beberapa daerah.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut