ATAMBUA, iNewsSragen.id – Puluhan keluarga korban mengarak jenazah remaja tewas korban penembakan oleh oknum polisi, keliling kota. Diketahui, remaja berusia 18 tahun warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur tewas ditembak oknum polisi. Sebagai bentuk protes, ratusan anggota keluarga memikul jenazah dan berjalan kaki mengelilingi kota Atambua, hingga memasuki Mapolres Belu.
Aksi warga yang merupakan keluarga korban memikul jenazah mengelilingi Kota Atambua. Dengan berjalan kaki dari kamar jenasah sambil memikul korban dan berjalan kaki para warga ini berteriak dengan kata - kata kecaman terhadap oknum anggota polisi yang telah melakukan penembakan yang mengabkibatkan terjadinya korban jiwa.
Para warga ini berjalan menuju Polres Belu, namun ketika tiba di pintu masuk para warga ini mendapat penolakan dari puluhan oknum anggota yang saat itu sedang berjaga dengan menutup pintu gerbang. Aksi saling dorong antara keluarga korban dan anggota kepolisian tak terhindarkan, meskipun sempat terjadi perlawanan namun jenazah bersama dengan anggota keluarga ini berhasil masuk ke halaman kantor Mapolres Belu. Di halaman Mapolres Belu, keluarga menuntut agar pelaku dapat dihadirkan. namun karena tidak mendapat jawaban yang pasti dari pihak kepolisian warga akhirnya kembali mengarak jenazah korban penembakan ini dan membawanya ke kantor DPRD Belu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait