Kisah Raden Sungging, Bangkit dari Kubur setelah Dibunuh Belanda

Joko Piroso
Makam Raden Sungging merupakan tokoh kharismatik masyarakat di sekitar Citayam dan Depok yang melawan kolonial Belanda. Foto: Ist

Pada saat pagi dan sore hari, di sekitar Stasiun Citayam kemacetan sudah jadi pemandangan lazim. Selain Raden Sungging ada juga salah satu pejuang yang terkenal yakni Tole Ikandar, yang pernah terlibat pertempuran denga pasukan Gurkha. Nama beliau diabadikan pada salah satu jalan di Kota Depok.

Tole Iskandar dengan rekan-rekannya yang tergabung dalam Laskar Rakjat Depok (kelompok 21) kemudian melebur ke dalam Batalion I Depok. Tole Iskandar dan pasukannya juga terlibat pertempuran dengan pasukan Gurkha di Pabuaran dan Bojonggede.

Tole Iskandar yang lahir di Gang Kembang, Ratu Jaya, Depok, pertama kali membentuk kelompok 21 pada September 1945 di sebuah rumah di Jalan Citayam (sekarang: Jalan Kartini). Mereka hanya memiliki empat pucuk senjata peninggalan tentara Jepang untuk melawan Belanda.

Tole Iskandar yang saat itu masih berusia 25 tahun dengan pangkat Letnan Dua akhirnya gugur di daerah perkebunan (Onderneming) Cikasintu, Sukabumi. Sumber; wikipedia diolah dari berbagai sumber

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 03 April 2022 - 07:17 WIB oleh Nanang Sobirin dengan judul "Raden Sungging, Bangkit dari Kubur Setelah Dibunuh Belanda dan Makamnya Dijaga Sepekan".

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network