GROBOGAN, iNewsSragen.id - Joko Suranto, Crazy Rich asal Grobogan mendatangi rumah keluarga Asmuri di Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan untuk memberikan santunan. Hal itu setelah melihat berita viral di tayangan televisi terkait kasus dugaan pengusiran pasien di rumah sakit Yakkum Panti Rahayu Purwodadi, Grobogan hingga viral di media sosial.
Keluarga Asmuri menceritakan semua kronologi kejadian selama berada di rumah sakit hingga mereka merasa diusir oleh pihak rumah sakit.
Bahkan beberapa petugas rumah sakit yang mendatangi rumah Asmuri beberapa hari lalu juga harus menelan kekecewaan karena tidak bisa bertemu pihak keluarga Asmuri. Joko Suranto mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa pasien Asmuri yang mendapatkan pelayanan kurang baik dari rumah sakit.
Ia juga meminta Menteri Kesehatan untuk bertindak tegas dengan memperbaiki pelayanan rumah sakit yang merugikan pasien. Keluarga korban pun masih menolak untuk menemui pihak rumah sakit saat ditemui di rumahnya.
Joko Suranto mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa pasien Asmuri yang mendapatkan pelayanan kurang baik dari rumah sakit. Ia meminta Mentri Kesehatan untuk bertindak tegas dengan memperbaiki seluruh aturan pelayanan rumah sakit yang tidak hanya berorientasi kepada uang, namun mengedepankan pelayanan prima kepada pasien.
Crazy Rich juga mengungkapkan bahwa kejadian terkait pelayanan buruk rumah sakit seperti ini juga pernah menimpa orang tuanya dahulu ketika berobat di rumah sakit.
Sementara itu seluruh keluarga Asmuri belum bisa menerima permintaan maaf pihak rumah sakit dan bahkan tidak mau menemui petugas rumah sakit yang datang ke rumahnya beberapa hari lalu. Mereka sengaja Muhammad Toha mengaku masih trauma dan sakit hati atas perlakuan pihak rumah sakit. Seluruh keluarga terutama anak-anak Asmuri tetap ingin melanjutkan kasus ini ke jalur hukum.
Joko Suranto kemudian memberikan uang tali asih sebagai wujud kepedulian kepada keluarga Asmuri. Asmuri mendapatkan perawatan di UGD dan IGD rumah sakit Yakkum Purwodadi, Grobogan selama tujuh belas hari karena mengalami gegar otak setelah tertabrak sepeda motor seusai sholat tarawih pada hari kedua bulan ramadhan lalu.
Keluarga Asmuri menduga ayahnya diusir dari rumah sakit karena dianggap tidak mampu membayar biaya selama perawatan.
Keluarga Asmuri kemudian berhutang ke tetangga dan saudara sebanyak Rp42 Juta dalam waktu tiga hari setelah pernyataan pihak rumah sakit agar Asmuri segera dibawa pulang dan di rawat di rumah.
Mereka berharap agar Pemerintah bersikap adil kepada warganya dan kejadian yang mereka alami tidak terjadi kepada pasien-pasien lain di seluruh rumah sakit di Indonesia.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait