Untuk menjadi direktur RS Habibullah, Susanto mengajukan persyaratan dengan melampirkan ijazah lulusan dari luar negeri.
Setelah menjadi direktur, Susanto mengajukan izin cuti pergi ke luar kota, tetapi ia tidak pernah kembali ke RS Habibullah.
Beberapa tahun kemudian, RS Habibullah mendapatkan informasi bahwa Susanto ditangkap di Kalimantan karena kasus penipuan di mana ia berpura-pura menjadi dokter untuk mengelabui warga.
Sebelum menjadi direktur RS Habibullah, Susanto juga telah menjabat di beberapa posisi penting, termasuk sebagai kepala Puskesmas di Dinas Kesehatan dan di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Grobogan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait