BOJONEGORO, iNewsSragen.id - Ya, namanya Imam Muklas, warga Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur.
Ia adalah penggagas Bank sampah Masyarakat (BSM) Mandiri Keluarga Harapan di Desanya, yang ia dirikan pada awal 2017 lalu.
Idenya sederhana, namun efektif. Awalnya ia terinspirasi dengan ucapan Presiden keempat Gus Dur, bahwa "saat lahir semua orang tertawa pada kita, namun disaat kita meninggal orang akan menangis".
"Jadi tandanya begini, ketika kita meninggal, orang - orang menangis. InsyaAllah itu tandanya mereka sangat kehilangan kepada kita ", ungkap Imam Muhlas saat menjadi narasumber lokal hero pada acara media Gathering bersama Pertamina Indonesia Timur, di Hotel Hyatt Regency, Jogyakarta, Minggu (25/9).
Kemudian, kata Imam, untuk berbuat kepada masyarakat, dirinya merasa tidak memiliki cukup kemampuan, tidak memiliki cukup sumber daya yang memadai, maka dirinya berfikir apa yang bisa ia lakukan, yang belum atau tidak dilakukan orang lain, yaitu mengelola sampah.
"Pertama karena sampah itu tidak akan habis, tapi semakin hari malah semakin banyak. Kedua kurang sadarnya masyarakat untuk mengelola sampah", kata Imam.
Lalu ia mengajak sejumlah warga di Desa setempat, untuk mengumpulkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang atau biasa disebut sampah rosok.
“Tagline-nya, Nabung Sampah untuk Bayar Pajak. Pajak di sini adalah Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang dibayarkan setahun sekali,” imbuhnya.
Editor : Sugiyanto
Artikel Terkait