GROBOGAN, iNewsSragen.id - Aksi protes dan penolakan relokasi pasar di Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (21/10/2023). Merupakan ekspresi ketidakpuasan dari puluhan pedagang pasar ayam dan emak-emak terhadap rencana pemindahan pasar mereka ke lokasi baru. Mereka merasa bahwa pemerintah setempat tidak melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan tersebut dan hanya memihak kepada investor dengan rencana pembangunan mal di tempat lama pasar hewan.
Para pedagang melakukan aksi protes dengan cara menggelar orasi dan kemudian melakukan aksi sembelih ayam di dalam pasar sebagai bentuk perlawanan terhadap relokasi yang dianggap merugikan mereka. Ayam-ayam yang disembelih direncanakan akan diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai ungkapan kekecewaan mereka atas upaya pemindahan pasar.
Pemerintah setempat, terutama Bupati, dianggap tidak memihak kepada para pedagang dan hanya memikirkan kepentingan investor dengan rencana pembangunan mal di lokasi lama pasar hewan. Para pedagang merasa bahwa pemindahan pasar akan membuat mereka kehilangan pelanggan karena lokasi baru terlalu jauh dari kota.
Kuasa hukum pedagang juga menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan Bupati dan merasa bahwa keputusan tersebut lebih memihak kepada investor daripada pedagang. Rencana penghancuran pasar hewan lama untuk membangun mal menjadi pemicu ketidakpuasan yang lebih besar.
Beberapa pedagang yang telah berdagang selama puluhan tahun di pasar ayam ini juga mengungkapkan keberatannya terhadap pemindahan, karena mereka harus membangun relasi baru dan jarak tempuh yang lebih jauh ke lokasi baru.
Aksi Protes Relokasi Pasar dengan sembelih Ayam.Foto:iNews/RustamanNusantara
Aksi protes para pedagang ini merupakan upaya mereka untuk mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Bupati Grobogan, agar pemerintah mendukung mereka dan mempertimbangkan kepentingan pedagang bukan hanya investor. Mereka berharap bahwa aksi mereka, termasuk pemotongan ayam sebagai tanda penolakan relokasi, dapat menarik perhatian pemerintah dan masyarakat lebih luas terhadap permasalahan ini.
Para pedagang berjanji untuk melakukan aksi yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh Bupati Grobogan, menunjukkan bahwa mereka bersedia melanjutkan perlawanan mereka untuk mempertahankan lokasi pasar mereka.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait