JAKARTA,iNewsSragen.id - Sosok jenderal yang berani bubarkan perkelahian antara Kopassus dengan Marinir wajib jadi teladan masyarakat untuk jiwa kepemimpinannya. Bentrok antara prajurit bersenjata di Indonesia sudah terjadi beberapa kali.
Terjadi bentrok antara Kopassus (dulu dikenal sebagai RPKAD) dan Marinir (dulu dikenal sebagai KKO TNI AL) di Lapangan Banteng Jakarta Pusat.
Bentrok tersebut berawal dari saling ejek antara kedua pasukan, yang kemudian berkembang menjadi perkelahian serius.
Benny Moerdani saat itu sedang bermain tenis di daerah Senayan ketika mendapat kabar tentang konflik tersebut.
Ia segera menuju lokasi perkelahian dan mengetahui bahwa pasukan terlibat tidak mengenakan seragam, menciptakan kebingungan dan ketidakpastian.
Benny Moerdani tiba di markas KKO TNI AL dengan mengenakan pakaian tenis, celana pendek, dan kaus oblong.
Tujuannya bukan untuk memperburuk situasi, melainkan untuk mendamaikan kedua pasukan elite TNI yang terlibat dalam konflik tersebut.
Benny Moerdani bertemu dengan Mayor KKO Saminu, yang juga teman kecil dari kota asal mereka, Solo.
Dalam pertemuan tersebut, Benny Moerdani berhasil meredakan ketegangan dan meminta pasukan Saminu untuk tetap di dalam asrama.
Kesalahpahaman terus berlanjut, di mana pasukan RPKAD datang ke KKO untuk menyelamatkan Benny Moerdani setelah mendengar kabar bahwa komandannya ditangkap.
Namun, setelah tiba di lokasi, mereka menyadari bahwa situasinya sepi dan Benny Moerdani justru berteriak agar mereka pulang.
Meskipun hanya mengenakan pakaian santai, sosok Benny Moerdani mampu dengan berani dan tegas menghentikan perkelahian berdarah tersebut.
Kepemimpinannya berhasil memulihkan ketertiban dan menghindarkan eskalasi konflik yang lebih lanjut.
Demikian kisah sosok jenderal yang berani bubarkan perkelahian antara Kopassus dengan Marinir.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
