Beasiswa ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berwisata, tetapi juga untuk kegiatan edukasi. Dentista akan mengunjungi pusat industri pertanian di Abe Farm Agricultural dan tempat wisata budaya dan sejarah seperti kuil Hiraizumi.
Dia juga berkesempatan merasakan kehidupan pendidikan di sekolah di Kota Matsushima dan Kota Ishinomaki.
Selama di Jepang, penerima beasiswa tidak diperbolehkan membawa uang saku, karena dapat melanggar budaya setempat.
Ayah Dentista, Kus Ariwijayanti, menyatakan bahwa program beasiswa ini sudah berjalan dua kali sebelum dihentikan karena pandemi Covid-19.
Tahun ini, program kembali berjalan, memberikan kesempatan kepada pelajar berbakat untuk menjelajahi Jepang. Selain prestasi akademik, proses seleksi beasiswa ini juga menilai aspek minat dan bakat, public speaking, dan prestasi-prestasi lainnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait