SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Musim kemarau di Kabupaten Sukoharjo mengakibatkan sebagian warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Bulu mengalami kesulitan mendapat air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Merespon persoalan itu, Pemkab Sukoharjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) mengirim bantuan air bersih untuk 60 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Tugusari, Desa Kamal, Kecamatan Bulu.
Bantuan air bersih tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang datang ke lokasi bersama Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo dan sejumlah pejabat lainnya
“Pemkab Sukoharjo bersama PMI Sukoharjo menyalurkan air bersih dengan tiga truk tangki ke Dusun Tanjungsari. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setiap hari,” kata Etik disela penyerahan bantuan, Kamis (1/8/2024).
Dalam kesempatan itu, Etik mengungkapkan bahwa Pemkab Sukoharjo berupaya mencari solusi mengatasi krisis air bersih yang kerap melanda di wilayah Sukoharjo bagian selatan (Bulu, Weru, dan Tawangsari), yaitu dengan membangun sumur bor.
“Kami sudah berkomunikasi dengan camat dan kepala desa untuk mencari potensi sumber air. Jika memang ada potensi sumber air maka bisa dibangun sumur bor. Tidak hanya di Desa Kamal melainkan daerah rawan kekeringan di wilayah Sukoharjo bagian selatan,” terangnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Aryanto Mulyatmojo mengatakan, dalam menghadapi musim kemarau ini masyarakat diminta tidak perlu khawatir, karena pihaknya akan mengirim bantuan air bersih secara berkala.
“Air bersih dari truk tangki disalurkan ke bak penampungan yang dilapisi terpal. Bak penampungan ini dibuat di lahan yang lokasinya mudah dijangkau warga sehingga bisa menggunakan air bersih setiap hari," kata Aryanto.
Dijelaskan, satu unit truk tangki air bersih berisi sekira 4.000 liter. Oleh karenanya bantuan dengan tiga truk tangki air bersih yang dikirim ke Desa Kamal tersebut berarti sekira 12.000 liter.
"Sebenarnya, ada potensi sumber air di Desa Kamal. Nanti kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo untuk mencari solusi permanen agar masyarakat tak lagi kesulitan mendapatkan air bersih,” imbuhnya.
Kepala Desa Kamal, Widodo mengungkapkan debit air sumur di desanya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih tiap hari seperti mandi dan mencuci terus menyusut dan mengering sejak pertengahan Juli.
"Di tempat kami hanya satu rukun tetangga (RT) di Dusun Tugusari yang menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau. Ada sekira 60 KK yang benar-benar kesulitan mendapatkan air bersih,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait