Dalam pandangan Muladi, jika nanti paslon tunggal yang didukung oleh tujuh parpol penguasa 45 kursi legislatif tersebut menang, maka problem berikutnya adalah tidak adanya penyeimbang atau oposisi di pemerintahan.
"Hal yang berbeda bisa terjadi jika calon perseorangan nanti lolos verfak, maka Pilkada Sukoharjo menjadi makin menarik. Artinya demokrasi check and balance menjadi bagus," tegasnya.
Diketahui, saat ini PDIP Sukoharjo sebagai partai yang memiliki jumlah anggota legislatif terpilih paling banyak pada Pileg 2024, yakni 21 kursi, masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP PDIP.
Ada tiga calon yang mendaftar di PDIP sebagai bupati, yaitu Etik Suryani (petahana bupati), Agus Santosa (saat ini menjabat wakil bupati), dan Danur Sri Wardhana (anggota DPRD Sukoharjo dari PDIP).
"Tiga orang calon ini sangat tergantung dengan keputusan rekomendasi dari PDIP. Misalnya, apakah rekom akan jatuh ke Agus atau ke Danur? Nah, jika itu yang terjadi maka petanya akan berubah, karena rekom tidak jatuh ke Etik," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait