Menurut Kepala Desa Ringin Kidul, Muhammad Sodiq, banjir berasal dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang yang berjarak sekitar satu kilometer dari desa mereka. Banjir mulai masuk sekitar pukul 09.00 WIB, dan dalam beberapa jam tinggi air sudah mencapai 1,6 meter di jalan desa, memutus akses antar-desa.
Untuk mencegah risiko lebih besar, jalan masuk ke Desa Ringin Kidul dipasangi palang penutup, agar warga luar tidak melintasi area banjir.
Seorang warga, Sukisri, mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya karena banjir datang mendadak dan sangat cepat. "Saya akan tidur di pengungsian bersama keluarga karena tempat tidur kami basah terendam. Beberapa perabotan rumah juga hanyut terbawa arus," ujarnya.
Berdasarkan data Pemerintah Desa Ringin Kidul, banjir ini telah berdampak pada 650 kepala keluarga.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengungsi, pihak desa telah menyiapkan gereja sebagai lokasi tambahan, yang mampu menampung ratusan warga.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait