GROBOGAN, iNewsSragen.id - Aksi kekerasan yang dilakukan seorang gadis di bawah umur terhadap neneknya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, viral di media sosial. Dalam rekaman video amatir, gadis berinisial C.T. (17), warga Desa Warukaranganyar, Kecamatan Purwodadi, tampak memukul, menarik kerah baju, hingga memiting tubuh sang nenek, Mbah Padmi (71), lantaran tidak diberi uang.
Peristiwa itu terjadi di depan rumah dan terekam warga sekitar. Dalam video, terlihat C.T. memaksa menarik sang nenek masuk ke dalam rumah. Mbah Padmi sempat melawan dengan memukul kepala cucunya. Namun C.T. justru membalas dengan memukul tangan neneknya. Aksi berlanjut ketika C.T. memaksa mengambil uang dari saku sang nenek. Ia bahkan memiting tubuh Mbah Padmi hingga sang nenek berteriak histeris karena cekikan tak kunjung dilepas.
Setelah akhirnya menerima uang, C.T. langsung pergi meninggalkan lokasi.
Manuri, tetangga Mbah Padmi, mengaku geram dengan aksi tersebut. Ia mengatakan bahwa C.T. dan kakaknya, D.D., telah diasuh oleh neneknya sejak kecil karena perceraian orang tua mereka. Kedua orang tua mereka diketahui meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali.
"Peristiwa seperti ini bukan pertama kali. Bahkan sering terjadi perkelahian antara keduanya, termasuk saling jambak dan banting karena berebut makanan," ujarnya.
Sebelumnya, D.D. dan C.T. juga sempat berkelahi di dalam kamar karena berebut makanan yang disediakan sang nenek. Dalam video lain, D.D. terlihat marah karena jatah makannya dihabiskan oleh adiknya.
Kejadian tersebut telah dilaporkan ke pihak desa. Namun saat petugas hendak menindaklanjuti, kedua gadis itu lebih dulu kabur dari rumah selama beberapa hari.
Manuri menambahkan, pada Senin pagi lalu, guru kelas C.T. datang ke rumah menanyakan absensinya yang sudah lima bulan tidak masuk sekolah. Pihak sekolah juga telah mencoba menghubungi orang tua C.T., namun tidak mendapat tanggapan.
Mbah Padmi mengaku pasrah jika C.T. akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Ia merasa tak mampu lagi membimbing cucunya. Diketahui, kakaknya, D.D., sudah lebih dulu dikeluarkan dari sekolah karena kasus serupa.
Setelah video kekerasan itu viral, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP3AP2KB) Grobogan langsung turun tangan. Dalam pertemuan dengan Mbah Padmi, diketahui bahwa kekerasan tersebut dipicu karena C.T. kesal tidak diberi uang, padahal saat itu sang nenek memang tidak memiliki uang.
Susilo, perangkat Desa Warukaranganyar, menyatakan pihak desa telah berkoordinasi dengan instansi terkait. Menurutnya, kedua cucu Mbah Padmi menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan yang dipicu oleh trauma masa kecil akibat perceraian orang tua dan kurangnya kasih sayang.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi tekanan besar. Mbah Padmi, yang hanya bekerja sebagai buruh tani, harus menghidupi dua cucunya dan suaminya yang lumpuh akibat stroke.
Rencananya, BP3AP2KB bersama Dinas Sosial Grobogan akan memberikan program rehabilitasi kejiwaan bagi kedua remaja tersebut untuk memulihkan kondisi mental mereka.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait