SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Pernyataan Direktur PD Percada, Maryono, yang menyebut penjualan kalender akademik siswa pada tahun 2022 melalui koperasi sekolah membuat seluruh kepala SMP Negeri di Sukoharjo yang tergabung di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) meradang.
Mereka dengan tegas menyatakan bahwa Maryono telah berbohong dan sengaja menyeret para kepala sekolah dalam pusaran kasus dugaan pelanggaran Permendiknas yang kini tengah diselidiki oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo.
"Tidak benar koperasi sekolah menjual kalender, kami sama sekali tidak terlibat karena sedari awal sudah menolak. Kami tidak bisa berbuat banyak karena alasan Mas Maryono itu untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," kata Ketua MKKS Sukoharjo, Viveri Wuryandari, Sabtu (12/8/2023).
Kalimat meningkatkan PAD yang disampaikan oleh Direktur Percada pada awal proyek kalender tersebut telah membuat seluruh kepala sekolah merasa terperangkap, hingga akhirnya tak berdaya membantu dengan menyerahkan data jumlah siswa di masing-masing sekolah.
"Karena kami loyal kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, maka ketika Mas Maryono menyampaikan penjualan kalender untuk meningkatkan PAD maka kami siap membantu. Itu semua tanpa edaran surat penawaran resmi maupun undangan sosialisasi dari PD Percada. Ini soal 'trust' (percaya) kami kepada Mas Maryono," ungkap Viveri.
Editor : Joko Piroso