Ditambahkan Bagas, hingga saat ini belum ditemukan gejolak di kalangan peternak atas merebaknya virus LSD tersebut. Para peternak disebutkan merespon dengan baik atas saran yang diberikan oleh Dispertan.
"Kami mengusulkan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait, untuk segera melakukan vaksinasi LSD. Karena ini sifatnya virus, maka harus ada vaksinasi. Untuk saat ini, kami masih menunggu," imbuh Bagas.
Ditambahkan oleh salah satu dokter hewan Dispertan Sukoharjo, Erny Prasetyaningrum, beberapa ciri-ciri yang perlu diketahui peternak mengenai sapi yang terinfeksi virus LSD, diantaranya penurunan nafsu makan, dan timbulnya benjolan pada kulit sapi.
"Benjolan ini seperti 'biduran'. Awalnya mungkin hanya satu, tapi semakin lama hingga 14 hari benjolan itu makin bertambah banyak. Kalau sudah muncul seperti itu, maka harus segera diobati, namun tidak bisa sembuh total," tandasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait