Menurutnya, TBC merupakan tantangan untuk pembangunan Indonesia karena 75% pasien TBC berasal dari kelompok usia produktif, 15-54 tahun (Riskedas 2018).
"Lebih dari 25% pasien TBC dan 50% pasien TBC resisten obat berisiko kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini," ungkapnya.
Penemuan kasus TBC di Indonesia tahun 2021 diperkirakan mencapai 969.000 kasus. Angka itu naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus.
Dari total estimasi pada tahun 2021 itu, diperkirakan kasus yang ditemukan hanya 443.235 kasus atau 45,7%. Sedangkan sebanyak 525.765 atau 54,3% kasus lainnya belum ditemukan dan dilaporkan.
Berdasarkan data yang dilaporkan DKK Sukoharjo, sampai dengan 22 Nopember 2022 penemuan terduga TBC sebagai salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan sebanyak 10.660 orang atau 120,9%, dan penemuan TBC sebanyak 1460 kasus atau 80,5%.
Jumlah angka temuan itu meningkat dibanding tahun sebelumnya, dimana jumlahnya 1.260 kasus atau 67,1%.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait