Setelah diangkat sebagai raja, Sultan Agung dikenal sebagai penguasa yang cerdik dan dihormati oleh rakyatnya. Kewaskitaan dan kebijaksanaannya membuat rakyatnya sangat menghormatinya, dan konon, makhluk halus serta jin pun tunduk pada kekuasaannya.
Sultan Agung juga dikenal memiliki kebiasaan unik, seperti dikisahkan bahwa setiap hari Jumat, ia dapat melakukan perjalanan ke Makkah dengan secepat kilat untuk beribadah.
Setelah lima tahun memerintah, Sultan Agung memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Kerta-Plered. Selain itu, ia juga memulai pembangunan makam untuk raja di Pegunungan Girilaya, sebelah Timur Laut Imogiri.
Cerita-cerita ini tidak hanya mencerminkan kehebatan Sultan Agung sebagai seorang raja, tetapi juga menggambarkan betapa mendalamnya hubungan antara kekuasaan, spiritualitas, dan kebijaksanaan dalam budaya Jawa pada masa itu.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait