Tercatat, lomba konten kreator diikuti 75 siswa dari 25 sekolah, menghasilkan sekitar 250 konten video. Sementara lomba menulis artikel dan puisi diikuti 18 sekolah. Dari ajang ini, panitia menemukan banyak potensi siswa dalam dunia peran, akting, penulisan kreatif, hingga produksi video. Potensi tersebut akan ditindaklanjuti melalui pembentukan ekosistem kreatif berupa komunitas binaan untuk pengembangan karier digital anak muda Sragen.
Ke depan, pemerintah daerah bersama berbagai pihak akan menjadikan para siswa peserta lomba sebagai duta literasi digital dan literasi keuangan. Mereka akan terlibat dalam program berkelanjutan selama satu tahun untuk membuat konten edukasi mengenai pencegahan pernikahan dini, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga isu perlindungan anak dan ketahanan keluarga.
“Karier digital terbuka sangat luas. Kami ingin anak-anak muda Sragen tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku ekonomi digital. Mereka bisa berkarya lewat podcast, YouTube, stand up, hingga konten edukasi yang bermanfaat,” ujar Direktur Bank Syariah Sragen.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
