"Jumlah barang buktinya lumayan banyak, ada ciu, vodka, beer, anggur. Untuk ciu ada 6 jerigen, sedangkan yang lainnya dalam kemasan botol. Untuk yang disidangkan adalah pelaku penjual ciu, karena terbukti memenuhi unsur pidana melanggar Perda," sebutnya.
Kemudian untuk razia anjal dan premanisme, masih terus dilakukan dengan meningkatkan intensitas patroli merespon banyaknya aduan masyarakat. Patroli digelar ke sejumlah tempat rawan di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
"Terhadap yang sudah tertangkap, kami lakukan pembinaan dengan memberi edukasi. Untuk efek jera, bagi yang rambutnya gondrong kami cukur biar rapi, terus jika ada anak laki-laki pakai anting kami minta supaya dilepas. Selama Desember ini sudah ada sekira 20 anjal yang kami bina," ungkapnya.
Disebutkan Sunarto, upaya menjaga kondusifitas dengan rutin melakukan patroli tidak hanya pada saat momen Nataru saja, tapi secara berkala dan masif juga terus dilaksanakan.
"Bahkan hari ini kami juga tengah melakukan operasi pekat (penyakit masyarakat), sasarannya seperti prostitusi, miras, dan premanisme. Kemudian, kami juga ikut bergabung dalam pengamanan Pospam Nataru di 3 lokasi, yakni di didepan rumah dinas bupati, Solo Baru, dan Kartasura," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait