Sedangkan Korban bersama Widi, 19, berada di belakang mobil. Saat itu korban dibonceng tidak bisa bermanuver. Posisi semakin sulit karena dihadang rombongan. Karena dihadang, spontan motor ngebut dan menabrak yang menghadang, sehingga motor jatuh. Lantas saat jatuh tersebut, Widi, memilih lari menyelamatkan diri.
Namun PMP tidak bisa kabur hingga akhirnya dikeroyok. Dia dipukuli beramai-ramai hingga mengalami luka di pelipis, punggung dan tangan. Selain itu ponsel miliknya juga dirampas oleh pelaku pengeroyokan. Tidak hanya itu, motor yang diboncengi korban juga dirusak.
”Handpone dirampas yang keroyok, jenisnya Iphone 11. Harga sekitar Rp10 juta. Itu berhenti setelah dilerai masyarakat di sekitar. Yang mengeroyok nggak tahu, saya diamankan ke Polsek Sukodono sendirian,” ujar salah satu Siswa SMK kelas X ini.
Setelah itu, dia dijemput pihak keluarga. Kemudian menindaklanjuti dengan melapor ke Polres Sragen bersama ibunya. Dia berharap Pelaku pelaku pengeroyokan segera ditangkap. Hasil visum menunjukkan ada luka di pelipis kanan, luka punggung hingga berlubang, Memar di kaki.
Ketua Ranting SH Terate Tanon Hermawan Prastoyo didampingi Humas Ranting Dawam mengatakan, meminta kasus tersebut diusut tuntas pihak kepolisian.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus itu ditangani secara hukum. Meski begitu Pihak SH Terate khususnya Tanon akan terus mengawal kasus tersebut ditangani hingga tuntas.
“Karena negara kita negara hukum, kasus itu kami percayakan ke pihak kepolisian untuk diproses dan diselesaikan secara hukum dengan tuntas,” tandas Hermawan.
Editor : Joko Piroso