Sementara Ketua DPC Demokrat Sragen Budiono Rahmadi menyampaikan terkejut dengan situasi yang terjadi di tataran pusat. Dimana Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar untuk cawapres.
”Karena ada surat ajakan pada tanggal 25 Agustus, kami anggap sudah final. Tahu-tahu tanggal 30 ada pergantian, Harusnya kalau ada pergantian koalisi dari diajak rembukan,” ujar dia.
Dia menyampaikan kader Demokrat kecewa dengan langkah Anies Baswedan. ”Oke politik memang dinasmis, tapi etikanya harus dipakai. Perlu ada penjelasan, karena kita membuat piagam koalisi. Membuat kami jadi ragu dengan sosok Anies ini,” tuturnya.
Sementara itu, di internal PKB, keputusan terkait posisi Cak Imin dalam pemilihan presiden belum final. Situasi politik masih dinamis, dan keputusan akan diambil setelah rapat yang melibatkan DPP, DPW, dan kiai sepuh di Surabaya. Fathurrohman dari PKB Sragen menyebut bahwa wacana duet Anies-Cak Imin masih dinamis, dan masyarakat di akar rumput masih menunggu kebijakan partai. Semua ini menciptakan dinamika politik yang kompleks dan belum ada keputusan resmi atau deklarasi yang telah dibuat.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait