Langkah dan sikap tegas ini menurut Kusumo juga di perlukan untuk menjaga kredibilitas ekskutif dan legislatif sebagai tangan panjang rakyat.
Sebelumnya, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sukoharjo membantah keras pernyataan Direktur PD Percada Maryono, yang menyebutkan bahwa penjualan kalender dilakukan melalui koperasi sekolah serta berdasarkan pesanan.
Ketua MKKS Sukoharjo Viveri Wuryandari menegaskan, bahwa jual beli kalender produk PD Percada tersebut sama sekali tidak melibatkan sekolah, apalagi menjual melalui koperasi sekolah. Selain itu juga tidak ada sosialisasi.
"Kami sudah menolak sejak awal. Namun kami tidak kuasa menghindar ketika Mas Maryono (Direktur Percada-Red) menyampaikan bahwa proyek kalender untuk meningkatkan PAD. Jadi ketika sudah bicara PAD, kami terperangkap untuk loyal dan siap membantu demi kemajuan daerah," ungkapnya.
Meskipun begitu, Viveri menyatakan, bahwa pihak sekolah tidak pernah memesan kalender. PD Percada mencetak kalender yang didalamnya juga menampilkan foto Bupati Sukoharjo itu dengan cara meminta masing-masing sekolah mengirim data jumlah siswa dan foto profil sekolah.
Editor : Joko Piroso